Penjualan perusahaan ban, PT Bridgestone Tire Indonesia, diperkirakan anjlok 20% pada 2009 menjadi sekitar 9,6 juta unit dibanding tahun lalu sebanyak 12 juta unit. Penurunan penjualan baik domestik maupun ekspor itu dipicu kejatuhan pasar mobil global serta nasional.
Seiring dengan itu, prinsipal yang berbasis di Jepang, Bridgestone Corp, memutuskan untuk melimpahkan order produksi ke BTI karena dekat dengan akses bahan
Department Manager Sales BTI John M Arsyad menerangkan, pasar ekspor menyerap sekitar 50% produksi dari rata-rata 1 juta unit per bulan. Sedangkan sisanya dipasok ke pasar domestik. Negara tujuan ekspor Bridgestone antara lain Amerika Serikat dan Timur Tengah.
Untuk pasar domestik, kata dia, mayoritas diserap pemanufaktur mobil (original equipment manufacturer/OEM) sedangkan sisanya untuk pasar bebas (after market). John memperkirakan penjualan ban ke OEM tahun ini bakal terpangkas 15-20% seiring penurunan pasar mobil nasional.
“Angka ini memang lebih kecil dari perkiraan penurunan pasar mobil yang disusun Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Gaikindo memprediksi penjualan mobil domestik pada tahun ini anjlok 30% menjadi 424 ribu unit dibanding 2008 sebanyak 607 ribu unit. Pasar mobil tahun lalu merupakan yang tertitinggi sepanjang sejarah. Akibatnya, kata John, permintaan ban Bridgestone untuk OEM meningkat 45%.
Namun, di sisi lain hal itu membuat ekspor Bridgestone terpangkas 5% pada 2008. Adapun pasar after market naik 2%. John mengaku, Bridgestone menguasai 50% pasar ban OEM di Indonesia. “Tidak ada yang menduga pasar akan menembus 607 ribu unit. Jadi saya kira pasar mobil masih dapat bergerak asalkan pemerintah mau mempercepat realisasi stimulus ekonomi,” paparnya.
Untuk pasar ekspor, John melanjutkan, penjualan diperkirakan akan anjlok 20%. Untuk menyiasati penurunan yang lebih dalam, kata dia, prinsipal memutuskan untuk merelokasi order ke Indonesia. Prinsipal menganggap karet alam
Order yang direlokasi, kata dia, kebanyakan berasal dari AS. Saat ini Bridgestone Corp memiliki 46 pabrik yang tersebar di seluruh dunia. Order yang dikerjakan di
Sementara itu, rencana meningkatkan kapasitas produksi hingga 38 ribu unit ban per hari pada 2010 kemungkinan bakal ditunda. Saat ini kapasitas produksi Bridgestone mencapai 33 ribu unit per hari yang dipasok dari pabrik Bekasi sebesar 13 ribu unit dan Karawang 22 ribu unit. Padahal, pada dua tahun lalu prinsipal sudah mengumumkan rencana penambahan investasi US$ 135 juta untuk memacu produksi di pabrik Karawang.
“Gedungnnya sudah jadi. Namun produksinya sejauh ini belum jalan. Kami masih mengamati perkembangan pasar pada kuartal pertama tahun ini,” papar John.(coy)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.