Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Senin, 27 April 2009

Harga Motor Perlahan Stabil



HARGA jual sepeda motor di dalam negeri mulai stabil seiring menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang tahun ini beberapa produsen motor papan atas telah menaikkan harga jual guna merespons pelemahan rupiah dan kenaikan tarif bea balik nama (BBN).
“Kalau masih bisa tahan kenaikan harga jual, tentunya kami akan tahan. Harapan kami, rupiah dapat terus stabil,” ujar General Manager Marketing PT Astra Honda Motor (AHM) Sigit Kumala di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sigit menjelaskan, AHM telah menaikkan harga jual sebanyak dua kali, yakni pada Januari dan April 2009 dengan akumulasi sekitar 4%. Harga Honda Beat, misalnya, naik dari posisi Rp 12 juta menjadi Rp 12,35 juta per unit. Menurut Sigit, meski komponen lokal motor sudah mencapai 95%, harga jual terpaksa dinaikkan begitu rupiah melemah terhadap dolar AS. Apalagi, kata Sigit, kurs rupiah sempat melemah 30% dari Rp 9.200/US$ menjadi Rp 11.500/US$. Hal ini membuat ongkos produksi yang dipikul AHM membengkak, sehingga harga harus dinaikkan. Pada perdagangan di pasar spot antar bank, Jumat (24/4), rupiah ditransaksikan di level Rp 10.780/US$. Angka ini sudah membaik dibanding posisi awal tahun di kisaran Rp 12 ribu/US$. “Selain karena faktor kurs, komponen harga motor ditentukan oleh harga bahan baku dan BBN. Intinya, kami akan terus monitor pergerakan rupiah,” ungkapnya. Sigit mengakui, kenaikan harga motor Honda pada tahun ini lebih besar ketimbang kompetitor utama, Yamaha. Sebab, hingga kini Yamaha baru sekali menaikkan harga jual. Namun, kata Sigit, besaran kenaikan harga antara Honda dan Yamaha sebenarnya relatif sama. Sebab, Yamaha menaikkan harga jual lebih banyak ketimbang Honda pada tahun lalu. “Jadi kurang lebih kenaikan harga jual sama. Persaingan ditentukan oleh kekuatan masing-masing brand,” ungkapnya. Honda merupakan pemimpin pasar motor nasional dengan pangsa pasar 48%, sedangkan Yamaha berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 44%. Volume penjualan Honda per Maret 2009 tercatat turun 9% menjadi 584 ribu unit. Adapun total pasar motor sepanjang kuartal pertama tahun ini anjlok 15% menjadi 1,218 juta unit. Sigit meyakini, kenaikan harga jual tidak akan menggerus penjualan Honda. Sebab, dalam beberapa pekan mendatang, perusahaan pembiayaan (leasin) akan memangkas bunga kredit cicilan motor sekitar 2-3% dari posisi saat ini 30-31%. Setiap penurunan 1% bunga, beban cicilan akan berkurang sekitar Rp 7.500. “Jadi kalau 2-3%, pengurangan cicilan bisa mencapai Rp 15.000-21.000. Ini sangat bermanfaat sekali,” paparnya. Presiden Direktur AHM Miki Yamamoto sebelumnya menyatakan, penjualan motor tahun ini akan mencapai 5 juta unit, turun 19% dibanding 2008 sebesar 6,2 juta unit. Sedangkan penjualan Honda diprediksi melorot 17% menjadi 2,3 juta unit dibanding 2008 sebanyak 2,8 juta unit.(coy)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian