Semester Pertama 2009:
MENGENASKAN! Jumlah pengendara sepeda motor (bikers) yang tewas di jalan Jakarta dan sekitarnya, pada semester pertama 2009 naik 29%, dibandingkan periode sama 2008. Mayoritas korban yakni 38,46%, akibat ditabrak oleh mobil seperti bus, metromini, dan truk.
Sementara itu, jumlah total korban tewas akibat kecelakaan yang melibatkan sepeda motor angkanya bertambah 34,4%. Pada enam bulan 2009, jumlah bikers yang tewas 40 orang dan 3 pejalan kaki. Korban dari pejalan kaki tertabrak sepeda motor karena melintas jalan secara tiba-tiba. Pada periode sama 2008, korban bikers 31 orang dan pejalan kaki 1 orang.
Angka-angka yang diolah dari http://www.lantas.metro.polri.go.id/ juga menyimpulkan korban yang menderita luka-luka mencapai 123 orang atau turun 15,8% dibandingkan semester pertama 2008 sebanyak 146 orang.
Pada 2009, korban tewas merupakan 34,9% dari total kecelakaan, sedangkan pada 2008 sebanyak 21,3% dari total.
Usia Produktif
Korban kecelakaan sepanjang Januari-Juni 2009 mayoritas adalah usia produktif yakni 20-39 tahun. Dari total korban kelompok usia ini mencapai 68,42%, selebihnya usia di bawah 20 tahun dan di atas 40 tahun.
Besarnya angka usia 20-39 tahun ditaksir karena mayoritas pengguna sepeda motor adalah usia muda.
Laju pemiskinan dari jalan raya kian cepat jika sang korban adalah sumber ekonomi keluarga. Setidaknya, bagi korban yang luka ringan, terlebih luka parah, harus mengeluarkan sejumlah dana untuk pengobatan. Belum lagi waktu yang hilang selama masa penyembuhan. Bagi korban meninggal dunia, praktis sumber ekonomi keluarga hilang sama sekali. Untuk selamanya. Maklum, mayoritas korban yakni 84,51% adalah pria, sedangkan wanita 15,49%.
Pemicu kecelakaan yang kita ketahui adalah faktor pengendara, kendaraan, jalan atau infrastruktur, dan kondisi cuaca atau alam. Kecelakaan yang menimpa bikers mayoritas akibat tertabrak mobil yakni 38,46%. Sedangkan faktor internal pengendara seperti kondisi fisik yang menurun dan perilaku berkendara, menyebabkan bikers lepas kontrol menjadi pemicu kedua terbesar yakni 14,62%.
Sementara itu, dari segi waktu, mayoritas kejadian kecelakaan terjadi pada pukul 06.00-12.00 WIB yakni 31,54%. Boleh jadi mengingat pada rentang waktu itulah aktifitas masyarakat Jakarta dimulai. Mereka yang berangkat sekolah, kuliah, bekerja hingga berdagang, dimulai pada pagi hari. Sedangkan rentang waktu pulang kerja yakni pukul 18.00-24.00 WIB merupakan area waktu terbesar kedua terjadinya kecelakaan yakni 26,92%.
Daerah mana saja yang rawan kecelakaan? Ternyata wilayah Jakarta Selatan merupakan yang paling tinggi yakni 46,15%. Di belakangnya Jakarta Pusat dan Jakarta Barat masing-masing 18,46%, selebihnya Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Akankah kita mendiamkan terus bergelimpangan bikers menjadi korban kecelakaan di jalan? (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.