Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Minggu, 21 Juni 2009

Jakarta 482

foto: edo rusyanto

Sebuah catatan bikers

FALATEHAN atau Fatahillah dan Jan Pieterszoon Coen pasti terkaget-kaget melihat kota Jakarta di usia ke 482 tahun. Fatahillah selaku pendiri Jayakarta (Jakarta) tak bisa membayangkan bahwa lima abad kemudian, Jakarta penuh hutan beton dan ratusan ribu kendaraan lalulalang setiap hari.
Jan Pieterszoon Coen yang menjabat Gubernur Jenderal Batavia pada usia 31 tahun, barangkali tak membayangkan, pada Januari 2009, penduduk Jakarta sekitar 8,51 juta jiwa dengan populasi sepeda motor sekitar 5,1 juta unit.
Maklum, saat Fatahillah berjaya pada 1527 dan JP Coen berkuasa pada 1619-1623 dan 1627-1629, wajah Jayakarta atau Batavia masih dihiasi hutan lebat dan jernihnya kali Ciliwung. Alat transportasi populer adalah perahu dan sado alias delman. Alat transportasi massal yang cukup populer yakni trem baru dikenal pada 1869, itupun baru pada 1881 menggunakan mesin uap.
Jakarta pada 2009 adalah kota dengan seabreg persoalan sosial. Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, Jakarta berhias sedemikian rupa. Termasuk soal transportasi darat. Mulai dari infrastrukturnya seperti jalan arteri, jalan tol, rel kereta api, jembatan layang, underpass, hingga angkutan laut dan sungai. Moda transportasinya paling lengkap di Indonesia. Mulai dari bus kota, minibus, angkutan kota, kereta api, taksi, bajaj, bemo, ojek sepeda dan motor, perahu, hingga angkutan carteran, termasuk carteran helikopter.

Semrawut dan Kecelakaan
Meski demikian, wajah kesemrawutan lalu lintas jalan tak pernah terpecahkan.
Gubernur DKI Jakarta saat ini, Fauzi Bowo yang populer disapa Foke menuding sepeda motor sebagai salah satu biang kemacetan lalu lintas jalan. Para penggede Jakarta merujuk pada data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. Saat ini pengguna sepeda motor di DKI Jakarta tercatat 5.136.619 unit. Dan pertambahannya setiap hari mencapai 1.035 unit. Boleh jadi karena pertumbuhan ekonomi Jakarta tergolong cukup tinggi dibandingkan kota-kota lain di Indonesia. Pada 2009, Foke memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,5-5,6%. Bahkan sempat menembus 10,17% pada 1994, namun sempat minus ketika kerusuhan membakar Jakarta, yakni -17,49% pada 1998. Ketika itu, Jakarta membara seiring lengsernya Presiden Soeharto dan meruyaknya krisis ekonomi di regional.
Di sisi lain, saat ini infrastruktur jalan yang ada hanya 6% atau 39 kilometer persegi dari luas wilayah DKI Jakarta yang mencapai 650 kilometer per segi. Pertumbuhannya? Ternyata hanya 0,01% per tahun sehingga idealnya peredaran sepeda motor di DKI Jakarta sekitar satu juta unit. Maklum, data Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan, pertambahan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 1.117 per hari atau sekitar 9% per tahun. Jika tak segera ada pembenahan pola transportasi, tahun 2014 Jakarta diperkirakan macet total.
Jakarta dikepung kota satelit di sekitarnya seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang. Warga keempat kota tersebut cukup banyak yang mencari nafkah di Jakarta. Para urban bergerak masuk Jakarta menjelang matahari terbit dan kembali ke peraduan menjelang petang dan tengah malam. Terus berputar setiap hari.
Serbuan para urban itu ikut menambah beban jalan Jakarta. Meski sudah dipelototi sekitar 500 kamera cctv, upaya mengurai kesemrawutan lalu lintas jalan masih tersendat-sendat.
Usut punya usut, faktor lain yang punya andil terjadinya kemacetan lalu lintas jalan adalah mentalitas pengendara. Baik itu pengendara sepeda motor (bikers), pengendara mobil pribadi, maupun pengendara angkutan umum. Mentalitas mencari jalan pintas menyebabkan para pengendara saling mendahului, naik trotoar, naik penyeberangan jalan, bahkan menerabas lampu merah. Para penggguna jalan seakan tak pernah jera. Padahal, menurut data Dirlantas Polda Metro Jaya, kasus kecelakaan pada 2008 tercatat 5.965 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.080 orang tewas, 2.443 luka berat dan 4.029 ringan. Kasus kecelakaan naik 9,71% (528 kasus) dibandingkan 2007 sebanyak 5.437 kasus.
Pada 2007 rata-rata yang tewas sepanjang hari di Jakarta 2,97 jiwa, pada 2008 sebanyak 2,95 jiwa, turun 0,46%. Justru korban luka naik 6,41% menjadi 6.472 orang dari 6.082 korban pada 2007. Bagaimana pada 2009? Sejak 1 Januari hingga 21 Juni 2009 jumlah korban sudah sebanyak 347 orang, sebanyak 79 di antaranya tewas. Sedangkan kasus kecelakaan yang menimbulkan korban mencapai 211 kasus kecelakaan, sebanyak 120 melibatkan sepeda motor.
Khusus mengenai ulah pengendara sepeda motor (bikers), Jakarta seakan tak pernah tertidur. Bayangkan, saat ini ada ribuan komunitas atau kelompok sepeda motor di Jakarta. Belasan lokasi dijadikan arena balap liar setiap akhir pekan.
Aksi sejumlah kelompok sepeda motor maupun aktifis berkendara yang aman dan selamat (safety riding) bak bisikan di tengah gemuruh mesin para pelanggar lalu lintas maupun bergelimpangannya korban di jalan.

Basis produksi
Sejak awal tahun 1970-an, Jakarta dikenal sebagai basis produksi sepeda motor paling banyak. Dari total kapasitas produksi sepeda motor di Tanah Air yang mencapai 7,5 juta unit per tahun, sekitar 5,2 juta unit tersebar di Jakarta. Di antaranya adalah sekitar 2,1 juta milik PT Astra Honda Motor (AHM) yakni tersebar di Sunter dan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Total kapasitas AHM mencapai 3 juta unit per tahun, sebanyak 900 ribu unit terpasang di pabrik ketiga AHM di Cikarang, Jawa Barat.
Selain itu, PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia (Yamaha) yang memiliki kapasitas terpasang 3,2 juta unit per tahun, sebanyak 2,8 juta unit berada di Pulogadung, Jakarta Timur.
Itulah Jakarta. Di usianya ke 482 tahun hari ini, Senin, 22 Juni 2009, Jakarta juga memiliki Gubernur yang gemar menaiki motor gede (moge). Bang Foke mengendarai motor Harley Davidson tipe Sportster Nightster 1200 cc berpelat B 6363 BWO. Selamat ulang tahun Jakarta! (edo rusyanto)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian