foto:edo rusyanto
PENGENDARA sepeda motor (bikers) dan mobil di Jakarta bakal kena pajak. Tentu saja, saat melintas di jalan-jalan protokol. Selain Jakarta, kota yang layak memajaki pengguna jalan adalah Surabaya, Medan, dan Makassar.
Uang jago modern berbasis elektronik alias electronic road pricing (ERP) itu bakal dipungut oleh pemerintah daerah (pemda). Khusus di Jakarta, saat ini dalam persiapan design engineering detail (DED). “Sistem road pricing untuk menghindari macet,” kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Ditjen Perhubungan Darat Dephub Suripno, seperti dilansir Investor Daily, Rabu (22/7).
Tahun lalu, hasil studi Pacific Consultants International (PCI) menyebutkan, tarif ERP di Jakarta diusulkan sebesar Rp 15 ribu per mobil dan sepeda motor Rp 5 ribu sekali lewat. Sebagai pilot project, pada tahap pertama ERP ini direncanakan akan diterapkan di ruas antara Blok M-Kota, mengikuti rute busway koridor I.
Lalu lintas Jakarta memang terkenal dengan kesemrawutannya. Kemacetan jadi makanan sehari-hari. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan, kerugian akibat kemacetan Jakarta menimbulkan kerugian sekitar Rp 42 triliun per tahunnya. Luarrrr biasa!
Payung hukum untuk menggolkan uang jago di jalan protokol adalah UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Di mata Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, ERP belum tentu sahih mengurai kemacetan lalu lintas jalan. Ia menilai, butuh kebijakan transportasi pendukung lainnya.
Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mewanti-wanti pentingnya pembangunan sistem transportasi massal yang aman, nyaman, dan terjangkau konsumen. Walau, kata dia, Pemprov DKI Jakarta cukup mampu membangun infrastruktur ERP yang di Singapura saja menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 triliun.
Populasi kendaraan di Jakarta saat ini sekitar sembilan juta unit terdiri atas sekitar enam juta sepeda motor dan tiga juta kendaraan roda empat dan lebih. Populasi penduduk sekitar 8,5 juta jiwa dengan panjang jalan sekitar 39 ribu kilometer. (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.