foto:edo
APA makna hakiki dari kemerdekaan 17 Agustus? Tahun ini bangsa kita memperingati Hari Kemerdekaan ke-64 tahun. Ibarat usia manusia, fase tersebut mencapai titik kedewasaan. Menjadi lebih bijak dalam bertingkahlaku.
Kembali soal makna hakiki kemerdekaan, secara harfiah merdeka berarti terbebas dari kungkungan. Menjadi bangsa yang berdaulat. Setelah berperang sekitar 350 tahun dari kungkungan imperalis Belanda dan Jepang, bangsa kita memproklamirkan kemerdekaan oleh dwi tunggal Soekarno-Hatta yang selanjutnya menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Merdeka yang bisa juga bermakna terlepas dari berbagai problem menjadi penting di dekade saat ini. Dari sisi moral, kita semestinya kian terbebas dari moralitas paling buruk di jagat ini yaitu mencuri hak orang lain alias maling alias mencuri.
Dalam perilaku berkendara di jalan, seorang pengendara sepeda motor (bikers) menjadi tak ubahnya maling ketika melintas di trotoar atau berhenti di zebra cross. Betapa tidak, trotoar dan zebra cross adalah haknya pejalan kaki. Bikers juga menjadi maling ketika melawan arus lalin yang bukan merupakan haknya.
Jika semua sibuk merampas hak orang lain, sudah bisa ditebak, kondisi lalin kian tak nyaman. Jadilah saling serobot, jadilah kesemrawutan, dan tidak mustahil, terjadilah kecelakaan.
Padahal, fakta menunjukkan kehadapan kita, kecelakaan sudah demikian tinggi merenggut korban dari para bikers. Sepanjang Januari-Juli 2009, di Jakarta 642 korban tewas di atas aspal. Belum lagi yang luka ringan dan luka berat, jumlahnya ribuan. Akankah kita terus menyumbang statistik tersebut? Semua pasti menggeleng. Lantas, kenapa kita merdeka dari moral maling? (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.