Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Minggu, 02 Agustus 2009

Ngobrol Safety Riding Bersama SC 225


foto:beritakota

DERETAN sepeda motor Yamaha Scorpio 225 cc diparkir rapih berbaris di atas trotoar di depan Museum Purnabhakti. Cahaya lampu penerang jalan mengguyur puluhan anggota kelompok sepeda motor itu. Di bagian lain sepanjang jalan menuju pintu gerbang Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, berjejer aneka sepeda motor. Tak sedikit pasangan remaja yang asyik mahsyuk bercengkerama. Tak ketinggalan para pedagang makanan, minuman, permen, dan rokok asyik melayani pembeli yang umumnya para pengendara sepeda motor. Suasana ramai selalu menghiasi kawasan itu di malam panjang.
Jarum jam menunjukkan 21.27 WIB saat kaki menjejak di lokasi kopi darat kelompok sepeda motor yang memiliki sekitar 130 anggota tersebut. Sabtu (1/8) malam itu, saya janjian dengan bro Rakha dan bro Papang untuk singgah. Niatnya ingin kenalan dan menambah teman.
“Ini ada bro Edo dari RSA, kita bisa sharing soal safety riding,” ujar bro Dion Mamen, seraya mendaulat saya duduk melingkar di tengah kelompok yang lahir 8 November 2008 itu.
Sontak meluncur ajakan untuk mengubah perilaku ugal-ugalan di jalan raya dengan lebih santun dan bersahabat dengan sesama pengguna jalan. “Hingga kini sudah 96 korban tewas di jalan Jakarta, sebagian besar bikers,” ujar saya yang membuat suasana ngobrol menjadi lebih serius. Sesekali untuk mencairkan suasana terlonjar joke-joke ringan.
Obrolan pun mengalir dengan Tanya jawab. Mulai dari soal keberadaan Road Safety Association (RSA). Padahal saya datang atas inisiatif pribadi bukan utusan RSA untuk menyebarluaskan virus safety riding. “Pak Edo bagaimana RSA menjangkau pengendara individu agar berkendara safety?” Tanya bro Leon.
Tidak bermaksud mendahului ketua RSA, saya membeberkan niat RSA untuk menjangkau grass root yang lebih luas yakni kampanye ke tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). “Jika tiap keluarga memperkuat pemahaman soal safety riding seperti pemakaian helm dan tidak mengizinkan anak-anak mengendarai sepeda motor, jumlah kecelakaan bisa dikurangi,” tutur saya bersemangat.

Asuransi hingga jarak aman
Obrolan meluas hingga persoalan asuransi yang menjadi hak pemegang SIM C yang dipungut oleh PT Asuransi Bhayangkara. Asuransi tersebut setidaknya bisa sedikit meringankan beban bikers yang menjadi korban kecelakaan. “Cuma bagaimana mengurusnya,” Tanya seorang anggota SC 225.
Sesuai ketentuan, beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi adalah surat laporan keterangan kecelakaan dan kepolisian dan surat atau tanda bukti dari pihak rumah sakit.
Malam kian larut. Pembicaraan juga meluas ke soal teknis seperti menjaga jarak aman dan modifikasi sepeda motor yang justeru membahayakan pengendara. Soal jarak aman saat group riding, selain menjalankan formasi zig zag juga memberi rentang waktu minimal dua detik antar tiap bikers.
Hal penting pada malam itu adalah meluasnya lagi kesadaran safety riding di kalangan bikers. Termasuk pemberdayaan para bikers agar lebih mandiri dan solid. “Kami jika ada anggota yang tertimpa kecelakaan maka saling berkomunikasi sehingga bisa membantu anggota tersebut,” tutur bro Papang, yang juga humas SC 225.
Soliditas diantara anggota kelompok sepeda motor menjadi hal mujarab menjaga kelanggengan kelompok. Selain tentu saja transparansi. Terlebih, seperti SC 225 yang memungut iuran Rp 5.000 per bulan dari anggotanya. Keterbukaan untuk saling membangun dan cairnya rasa persaudaraan membuat kelompok kian tangguh. Malam dah menunjukkan pukul 23.05 saat pedal gas memacu Vixion Merah meninggalkan TMII. Terimakasih untuk bro-bro SC 225, termasuk bro Dedi. Maju terus. (edo rusyanto)

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Kawan ane baru buat SIM, dia sudah dapat tuh kartu asuransi pengendara..ya semoga gak cuma di Jakarta saja

Edo Rusyanto mengatakan...

harus kita terus ingatkan kepada bikers agar haknya bisa dimanfaatkan

Unknown mengatakan...

mantaff bang Edo, teman2 di SC225 sangat antusias sekali waktu itu dan mereka berharap tidak discontinue untuk pemahaman tentang SR

Edo Rusyanto mengatakan...

ok men, saat ada kesempatan saya pasti singgah, mungkin dengan perlengkapan yg lebih lengkap dengan audio visual.

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian