Penjualan motor domestik pada September 2009 diperkirakan anjlok 36% menjadi sekitar 400 ribu unit dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 626.478 unit. Pendeknya hari kerja pada bulan lalu membuat aktivitas produksi di pabrik berkurang, sehingga distribusi motor tergerus cukup dalam.
Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menerangkan, hampir seluruh agen tunggal pemegang motor (ATPM) motor meliburkan karyawan sekitar 10 hari pada bulan lalu dalam rangka libur Lebaran. Akibatnya, penjualan September 2009 sulit menyamai torehan penjualan Agustus.
“Puncak penjualan motor tahun ini terjadi pada Agustus lalu. Bahkan penjualan pada Agustus tahun ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah industri motor,” katanya di Jakarta, kemarin.
Selain karena pendeknya hari kerja, Gunadi menerangkan, sebagian masyarakat sibuk mudik pada September. Ini menyebabkan transaksi pembelian motor di dealer berkurang. Kondisi ini dimanfaatkan ATPM untuk meliburkan karyawan.
Gunadi menilai, terpangkasnya penjualan motor pada September tidak perlu dicemaskan. Pasalnya, hal ini merupakan tren musiman yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Memasuki Oktober, aktivitas produksi dan penjualan sudah mulai normal ditandai dengan dibukanya showroom dan menggeliatnya aktivitas produksi di pabrik.
Dia melanjutkan, pasar motor sejak semester kedua mulai pulih dari tekanan krisis finansial global. Ini dipicu kian rendahnya bunga kredit dan mulai melonggarnya likuiditas di perusahaan leasing. Saat ini bunga efektif untuk kredit motor mencapai 26-27% dari 34% pada kuartal pertama 2009.
Rendahnya bunga kredit akan mendongkrak pasar motor mengingat sekitar 70-80% pembelian motor menggunakan skema kredit dengan bantuan perusahaan pembiayaan (leasing). ”Motor saat ini merupakan suatu kebutuhan, sehingga bagaimanapun juga masyarakat akan berupaya melakukan pembelian. Motor kini sudah menjadi transportasi murah yang bisa menghemat pengeluaran,” paparnya.
Wakil Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman dalam kesempatan berbeda menambahkan, pasar motor akan terbantu dengan panen raya petani pada Oktober 2009. “Memang pasar motor akan turun pada September. Namun, berpeluang naik lagi karena ada panen raya,” terangnya.
Berdasarkan hitungan kasar, pasar motor sampai kuartal ketiga tahun ini tercatat turun 14% menjadi 4.118.175 unit dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 4.804.510 unit. Hingga akhir tahun ini, AISI memprediksi pasar motor akan mencapai 5,8 juta unit, turun 6,4% dari realisasi penjualan 2008 sebanyak 6,2 juta unit.
Sampai Agustus 2009, Honda masih merajai pasar motor nasional dengan akumulasi penjualan 1.698.558 unit (45,7%), diikuti Yamaha sebanyak 1.683.778 unit (45,3%). Suzuki dan Kawasaki menguntit di belakang dengan penjualan kumulatif masing-masing mencapai 293.439 unit dan 39.521 unit.
Terkait dengan penjualan Yamaha yang kian dekat dengan Honda, Johannes Loman mengaku, Honda lebih memilih berkonsentrasi pada peningkatan produksi model-model yang laris, terutama skutik. Pada Agustus 2009, AHM menambah kapasitas lini produksi skutik dari 60 ribu unit menjadi 100 ribu unit per bulan.
Direktur Pemasaran AHM Julius Aslan menyatakan, tahun ini AHM menargetkan menguasai 43% pasar skutik dari posisi 37% pada semester pertama 2009.(coy)
sumber; Investor Daily
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.