Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Selasa, 08 Desember 2009

Empat Juta Ban Ilegal Banjiri Pasar Domestik


foto:dok


Empat juta ban ilegal asal Tiongkok diperkirakan bakal membanjiri pasar domestik pada 2010 menyusul diberlakukannya perdagangan bebas Asean-Tiongkok (Asean-China Free Trade Area/AC FTA). Kondisi ini dikhawatirkan bakal membangkrutkan produsen ban nasional.

Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane menyatakan, dengan bea masuk (BM) 15% saja, ban asal Tiongkok dapat dengan mudah masuk ke pasar nasional. Jumlahnya, kata Aziz, sekitar 1 juta unit dengan harga 30% lebih murah dari ban lokal.

Tiongkok, kata dia, diduga menggunakan modus pemindahan kapal (transhipment) untuk menyelundupkan ban ke Indonesia. Mereka, ujar Aziz, melakukan pemindahan kapal di Malaysia dan Tiongkok.

"Kita harus berhati-hati terhadap transhipment dari Tiongkok dengan menggunakan Malaysia dan Vietnam. Saat ini saja truk sampah pemda DKI menggunakan ban Tiongkok," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12).

Menurut Aziz, industri ban Tiongkok kini memiliki kapasitas terpasang sebanyak 350 juta unit, jauh di bawah Indonesia sebesar 45 juta unit. Bersama dengan India dan Korea, Tiongkok menguasai 12% pasar perdagangan ban dunia dari sebelumnya 7% pada 2005.

Di sisi lain, pangsa pasar tiga raksasa ban global Michelin, Bridgestone, dan Goodyear melorot menjadi 45%.

Dengan kapasitas terpasang sebesar ini, Tiongkok terus berupaya mencari pasar baru meliputi Amerika Serikat (AS) dan Brasil. Saat krisis finansial berkecamuk, papar Aziz, Tiongkok makin gencar melempar sisa produksi yang tidak terserap di pasar domestik.

Ini ditunjukkan dengan membengkaknya pangsa pasar ban Tiongkok di AS mencapai 40%. Melihat fakta ini, ujar Aziz, Komite Pengawas Perdagangan AS pada 7 September 2009 mengirim surat ke Presiden AS untuk membatasi peredaran ban Tiongkok. "Surat ini kemudian direspons pemerintahan Barack Obama dengan menaikkan BM ban Tiongkok dari 15% menjadi 35%," tegasnya.

Langkah ini, tandas Aziz, kemudian diikuti oleh pemerintah Brasil yang menaikkan BM dari US$ 0,5 per kg menjadi 12,7 per kg. Bahkan kini pemerintah Brasil meminta eksportir untuk menyertakan surat keterangan asal (country of origin) dalam dokumen ekspor.

Namun langkah pembatasan ban Tiongkok tidak dilakukan di Asean. Sebaliknya, kata dia, Asean justru menandatangi kesepakatan perdagangan bebas denan Tiongkok.

"Tentunya FTA ini akan membuat ban Tiongkok merajalela. Untuk itu kami minta hal ini harus segera di antisipasi," katanya.

Derasnya penetrasi ban asal Tiongkok, lanjut Aziz akan memangkas produksi ban nasional yang diperkirakan mencapai 40 juta unit pada tahun ini. "Untuk itu kami minta AC-FTA ditunda hingga lima tahun ke depan," katanya.

Meski begitu, ujar Aziz, produsen ban nasional masih mampu menggenjot performa ekspor yang ditaksir mampu menembus US$ 1 miliar pada tahun depan dari proyeksi 2009 sebesar US$ 800 juta. Ini dengan catatan tidak ada gejolak perekonomian di beberapa negara tujuan ekspor.

Berdasarkan data APBI, ekspor ban sepanjang Januari-Oktober 2009 tercatat terpangkas 1,5% menjadi US$ 666 juta dibanding periode sama tahun lalu sebesar 677 juta. Secara volume, ekspor ban merosot 12% menjadi 22,419 juta unit per Oktober 2009 dibanding kurun waktu sama 2008 sebesar 25,445 juta unit.

Sekjen APBI Tjuju Dharmawan meyakini pasar ban dapat bertumbuh positif pada tahun depan seiring pemulihan perekonomian dunia yang mendorong perbaikan pasar otomotif. “Kalau tahun lalu dari Oktober-Desember pasar cenderung turun, tahun ini sebaliknya. Oktober ke Desember dalam tren meningkat. Tren ini saya perkirakan dapat berlanjut sampai 2010 asal tidak ada krisis susulan,” terangnya. (coy)

sumber; investor daily

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian