Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Jumat, 18 Desember 2009

Impor Helm Tiongkok Capai Rp 55 Miliar


foto:edo

Nilai impor helm Tiongkok setiap tahun mencapai Rp 55 miliar (US$ 5,5 juta) dan ditargetkan turun 20% pada tahun depan seiring pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib helm pada April 2010. Saat ini impor helm Tiongkok mengambil porsi 78% dari total impor US$ 7 juta.

“Untuk menekan impor Depperin (Departemen Perindustrian) menerapkan SNI wajib hem untuk menekan penetrasi impor,” ujar Kasubdit Standarisasi dan Teknologi Depperin Kurnia Hanafiah di Jakarta, Rabu (16/12).

Ia melanjutkan, pemberlakuan SNI diharapkan mampu menunjang pertumbuhan industri helm lokal. Sedangkan dari kinerja ekspor, Depperin menargetkan dapat tumbuh 10% pada 2010 menjadi US$ 8,8 juta.

Depperin sempat menunda pemberlakuan SNI wajib helm dari sedianya 25 Maret 2009 menjadi 1 April 2010. Hal ini dilakukan untuk membina produsen helm skala menengah agar mampu membuat helm sesuai SNI 1811-2007.

Sementara itu, kalangan produsen helm non SNI mengeluhkan turunnya omzet sejak masa transisi dari helm non SNI ke helm SNI. Para agen penjual helm sejak bulan lalu mulai menahan pemasanan. Imbasnya, produsen terpaksa memangkas volume produksi sebesar 50% akibat lesunya permintaan.

Atas dasar ini, Ketua Perhimpunan Pengrajin Helm Indonesian (PPHI) Abed Nego, meminta pemerintah memberlakukan pengecualian untuk menjual selama dua hingga tiga bulan sisa stok produksi tahun ini. “Langkah ini diharapkan mampu membantu kami menghabiskan sisa-sisa produksi,” ujarnya.

Berdasarkan data Depperin, saat ini terdapat 15 perusahaan helm skala menengah dan besar dengan kapasitas terpasang sebesar 2,217 juta unit per bulan. Dari jumlah itu, tujuh perusahaan merupakan anggota Asosiasi Industri Helm Indonesia.

Selain perusahaan besar, hingga kini terdapat 52 pengrajin helm dengan kapasitas 1,1 juta unit per bulan. Sektor ini menyerap 2.255 orang karyawan. (coy)

sumber; investor daily

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Indonesia gak bisa ambil pasar helm yang ini ya mas? *miris*

Anonim mengatakan...

Indonesia sebenarnya memiliki industri2 helm disamping juga pengrajin helm, yang sangat mampu memproduksi helm berkualitas SNI. Hanya saja ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh helm dengan kualitas tersebut. Sekarang saya balik bertanya, apakah masyarakat Indonesia memakai helm karena sudah MAU melindungi KEPALA atau karena TAKUT POLISI?? Helm Tiongkok rata2 tidak memenuhi SNI apalagi SNI helm yang terbaru. Harganya saja murah BANGET, apakah sudah LAYAK KEPALA ANDA dilindungi oleh helm seperti itu?

Edo Rusyanto mengatakan...

saya pikir kualitas helm yang memadai harus jadi pilihan utama. nilai kepala kita lebih tinggi ketimbang biaya untuk membeli helm. jadi ingat pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati.
btw, trims atas atensinya.

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian