Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Minggu, 24 Januari 2010

Bincang Safety Riding di Taman Menteng

Sepeda motor megelli MIG (foto:edo)


GEMERICIK air mancur menyeruak. Suara tawa canda anak muda belia berbaur dengan deru mesin beragam kendaraan. Lampu-lampu pertokoan dan rumah makan mulai dinyalakan. Senja mulai merangkak malam. Suasana Taman Menteng di ujung Jl Agus Salim, Jakarta Pusat, justeru bertambah ramai oleh anak muda yang menikmati malam akhir pekan.

Di sela itu semua, tak ketinggalan sejumlah pedagang minuman ringan dan hangat seperti kopi dan kahe saset, serta pedagang aksesoris gelang tangan mengais rejeki. Menawarkan dagangannya dengan gigih dan ramah.

"Satu gelas jahe hangat saset Rp 3 ribu," kata seorang pedagang minuman bersepeda, saat melayani saya, Sabtu (23/1).

Itulah salah satu potret sudut Jakarta. Taman Menteng. Taman hijau itu semula adalah kawasan Stadion Persija, kini disulap menjadi kawasan hijau. Lokasinya hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Bundaran HI, lokasi favorit para pengunjuk rasa di jantung Jakarta.

Kawasan Menteng, Jakpus, di sore hari (foto:edo)


Safety Riding Megelli

Di sudut taman yang lain belasan sepeda motor terparkir berjajar. Motor sport Megelli 250 cc dengan beragam warna itu milik komunitas Megelli Indonesia Group (MIG).

"Awalnya kami kumpul di sebelah halte dekat taman ini, jumlahnya hanya beberapa orang," ujar Aziz, sang ketua MIG.

Megelli merupakan salah satu tipe sepeda motor sport besutan PT Minerva Motor Indonesia (MMI). Produsen motor itu memiliki beberapa varian sport, diantaranya Minerva R150 bermesin 150 cc, Minerva 200 cc, dan Sachs Madass 125 cc. Komunitas pengguna sepeda motor tersebut berhimpun dalam Minerva Riders Community (MRC) yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air.

MIG yang didirikan pada 3 Oktober 2009 memilih Taman Menteng karena lokasinya mudah dijangkau. Malam itu, mereka bakal kedatangan komunitas serupa dari Bogor dan Bandung. "Di Bandung, kami mendirikan Bandung Megelli Motor Club atau BMMC," ujar bro Agung, yang malam itu tiba sekitar pukul 20.00 wib bersama empat bikers lainnya.

Komunitas pengguna sepeda motor merupakan salah satu elemen penting untuk menyebarluaskan perilaku bersepeda motor yang aman, nyaman, dan selamat (safety riding). Selain berupaya agar selamat dan tak mengganggu pengguna jalan, perilaku yang santun saat berkendara juga sekaligus menjaga citra komunitasnya.

"Kalau ugal-ugalan kartu keanggotaan kita digunting oleh IMI Jabar," papar bro Agung.

Bro Aziz, paling kanan (foto:edo)


Perilaku yang santun menjadi penting dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas jalan. Selain tentu saja dibarengi dengan menaati aturan lalu lintas (lalin). Maklum, dalam Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), sanksi pidana atau denda bagi pelanggar lalin yang berujung kecelakaan, kian berat dibandingkan UU No 14/1992 tentang LLAJ. Misalnya saja, jika berkendara sambil menelepon diancam sanksi kurungan badan tiga bulan atau denda Rp 750 ribu. Hal seperti itu tidak diatur dalam UU No 14/2992.

"Karena itu perlu ntuk terus ditingkatkan kesadaran setiap bikers," ujar bro Dimas, humas MIG.

Ya. Kesadaran untuk saling berbagi ruas jalan, saling menghargai sesama pengguna jalan, serta kesadaran mentaati aturan lalin, bisa mereduksi potensi kecelakaan.

Perbincangan soal safety riding di Taman Menteng, malam itu, saya selingi juga dengan tayangan audio visual mengenai kecelakaan sepeda motor. Tayangan dari laptop itu berhasil menyedot animo bikers pengguna Megelli dan warga Jakarta yang kebetulan berada di taman tersebut. Menyeruaklah desahan dan teriakan kecil saat melihat tayangan kecelakaan tersebut.

"Wah itu salah motornya," seru seorang bikers. Celetukan muncul kala melihat bikers yang menerabas lampu merah dan tertabrak mobil.

Saya coba sinkronkan dengan kondisi saat ini. Maklum, denda bagi penerabas marka dan rambu jalan bisa terancam denda Rp 500 ribu atau dikurung dua bulan. Belum lagi risiko celaka yang bakal menguras kocek karena harus membiayai pengobatan.

Melihat beragam potensi kecelakaan akibat perilaku ugal-ugalan saat bersepedamotor, mendorong bikers Megelli kian antusias. "Gue setuju untuk berhenti di belakang garis putih dan menyalakan lampu di siang hari," papar seorang bikers.
Bro Dimas (kiri) dan Bro Agung (kanan). (foto:edo)


Walau, seloroh Dimas, kadang kita menjadi orang asing karena mematuhi aturan lalin. Berhenti di belakang garis putih saat di lampu merah secara tegas diatur oleh UU LLAJ, termasuk kewajiban menyalakan lampu utama di siang hari. Denda untuk hal ini Rp 100 ribu atau kurungan selama 14 hari.

Perbincangan soal safety riding saya tutup dengan mengajak bikers Megelli agar meredam emosi agar tak terprovokasi memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di tengah padatnya lalin Jakarta.

Malam pun kian merangkak. Para bikers MIG mengajak tamu mereka ke kawasan Kemang untuk makan malam. Saya memilih kembali ke rumah menunggang vixy merah. (edo rusyanto)

6 komentar:

Anonim mengatakan...

terima kasih pak edo atas kunjungannya ke tempat kopdar MIG .. terima kasih buat sharing ilmu safety riding nya ..

tp sayang .. sharring mi*abi nya tidak terlaksana .. hehe

MIG - 40

Edo Rusyanto mengatakan...

sama2 bro, smoga silaturahmi terus terjalin. bgm rencana touringnya?

Anonim mengatakan...

thanks banget brother Edo...sdh mau berkunjung di kopdar MIG dgn senang hati...
dan juga terimakasih yg sebesar - besar nya atas sharing for safety ridding nya....
harapan saya...semoga pengguna kendaraan bermoto apapun itu mobil or motor,semakin tinggi kesadaran nya sehingga dapat mencegah resiko kecelakaan di jalan selama berkendara...
well....thanks a lot ya brother edo...jangan kapok hadir ke kopdar MIG lg yah...


best regards...


dimas.f.l
humas MIG
#027

Edo Rusyanto mengatakan...

aku juga trimakasih dah disambut dengan hangat oleh Megellian, salam

Anonim mengatakan...

Ulasan yg mantaf Bro Edo, dan terimakasih sdh memberikan pencerahan tentang safety riding dijalan, seperti di ibukota ini ..yg sepertinya semakin hari semakin semraut dan seenak maunya sendiri ..Mudah2an rekan2 yg kemaren hadir dikopdar MIG dapat lebih memaknai dan mendalami arti safetyriding dijalan..bukan keselamatan dirinya sendiri tetapi orang lain sesama pengguna jalan ..dan tentu saja ..masih ada orang yg kita cintai menunggu kedatangan kita dirumah dgn selamat, sehat walafiat ...amien ..

JabatErat,
-azis-
Be safe and keep on riding ...

Edo Rusyanto mengatakan...

sama2 pak ketua, sukses terus untuk MIG dan kian solid. keep safety riding. salam

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian