Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Minggu, 18 Januari 2009

IBC Punya Tujuh Pasangan Pengantin (Tropy Buat Aan)

Cuaca Jakarta mendung. Pagi itu, Minggu (18/1/09), jarum jam menunjukkan pukul 10.08 WIB. Lalulintas di Jl TB Simatupang, persisnya di SPBU dekat Departemen Pertanian suasananya cukup ramai. Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil asyik antre mengisi bahan bakar. Kenapa SPBU Deptan? Ya. Semestinya area pompa bensin itu menjadi titik kumpul (tikum) sebagian anggota IBC yang hendak menuju rumah bro Siddieq alias Aan.
Hari itu, IBC punya hajatan mini yakni penyerahan Trophy Bergilir Pernikahan IBC. Kali ini, trophy diberikan kepada bro Aan yang menikahi wartawati, Sri Rezeki di Madiun beberapa waktu lalu. Saat itu, tim IBC tidak bisa hadir pada resepsi di Madiun.
Kembali ke Jl TB Simatupang. Saat celingukan mencari bro Bani dan bro Hadi yang janjian di SPBU tersebut, ponsel berdering. Bro Bani rupanya. “Posisi dimana bro?” tanya Bani. “Di SPBU bro,” ujar saya. Percakapan berlanjut, rupanya bro Bani dah melintasi SPBU dan berada sekitar 200 meter dari lokasi. Akhirnya kami bertemu. Bro Bani menyebutkan bahwa bro Hadi sedang menuju tikum. Selang 15 menit, bro Hadi muncul. Tidak tanggung-tanggung. Berempat. Suzuki Spin pinky bro Hadi membawa empat penumpang, dua anak dan satu isteri. Mengingat bawaan bro Hadi cukup sesak, akhirnya kue dan satu anak bro Hadi hijrah ke Suzuki Tornado bro Bani. He..he...nggak ada yang hijrah ke Yamaha Vixion merah. Asyik.
Perjalanan berlanjut menelusuri Jl TB Simatupang mengarah ke Lebak Bulus, lalu ke arah Ciputat. Rombongan tiga sepeda motor berhenti sesaat di depan Carrefour Ciputat. Di sana telah menanti bro Ogenk dan bro Irfan. Keduanya memang sedari tadi menanti di lokasi tersebut. Loh? Kemana bro Rio? “Bro Rio dah melenggang dan bahkan dah tiba di rumah Aan,” ujar Bani. Ya, sudah. Lanjut.
Perjalanan sempat tersendat karena situasi jalan di sekitar Ciputat memang cukup ramai, walau menurut Bro Aan, jika hari Minggu kondisi tersebut tergolong sepi dibandingkan hari-hari kerja. Hemm...lumayan. kini, rombongan yang sudah bertambah dua merapat sesaat di Kantor Kecamatan Pamulang. Maklum, di sana dah menanti bro Toidin, simpatisan IBC bersama isteri dan anaknya. Bro Toidin sudah sejak sekitar pukul 10.00 WIB menanti di tikum tiga perjalanan IBC kali ini. Toidin bercerita, dia sempat kena hujan kecil saat menanti di tikum itu. Kini, rombongan menjadi enam sepeda motor dengan jumlah penumpang 11 orang.
Jelang Villa Pamulang, komplek kediaman Aan, kami sempat bertanya-tanya. Rumah bro Aan no berapa yah? He he he...lucu juga, dah jalan jauh-jauh gak tahu no rumahnya.
Setelah sempat bertanya-tanya, akhirnya rumah bro Aan ketemu juga. Persis di depan halamannya, bro Aan menyambut kami bersama bro Rio. Suara gerisik daun bambu diterpa angin dan desiran air sungai di depan rumah bro Aan di Pamulang, Banten itu membuat rasa lelah menjadi sirna.
Usai melepas atribut helm, jaket, sarung tangan, sepatu, dan boddy protector di lengan dan kaki, tubuh ini di istirahatkan di teras rumah Bro Aan. Hingga akhirnya, sekitar pukul 12.15 WIB, tuan rumah mempersilakan para tamu menikmati hidangan. Ada buah rambutan dan duku. Ada kue bawaan basah dan akhirnya santap siang.
Hidangan yang digelar di atas daun pisang menampilkan menu ayam goreng dan teri asin serta lalalapan dengan sambal khas masakan sunda ludes di terkam. Apalagi tempe goreng dan peyek kacang menambah air liur menetes deras. Andai ada bro Sontri. Hemmm...
Di sela santap siang, berdatanganlah sist Tya dan suami, Bakhtiar. Kemudian bro Gianto beserta anak dan isteri, lalu bro Heru dan bro Arie.
Rampung makan siang, penyerahan Trophy Bergilir Pernikahan IBC diserahkan dari sist Tya ke bro Aan. Sayangnya, isteri bro Aan sedang bertugas liputan ke Tual, Maluku.
Acara berlanjut dengan sharing mengenai arti kebersamaan di tubuh IBC. Dalam perjalanan di usia ketiga tahun, ternyata IBC melahirkan tujuh pasangan baru. Maksudnya, 7 anggota IBC melepas masa lajangnya di tengah-tengah perjalanan IBC. Enam pasangan sudah menerima trophy yakni; pasangan Effendi dan Rafika yang menikah di Manado, 19 Januari 2007, Ali Andreas dan Ellisa (Cilacap, 8 Juli 2007), Alam dan Vera (Jakarta, 29 Agustus 2007), Nanang dan Nia (Tangerang, 31 Agustus 2007), Aan dan Sri Rezeki (Madiun, 21 Oktober 2007), dan Fathiyah & Bakhtiar (Jakarta, 12 Juli 2008). Segera menyusul menerima trophy adalah bro Nasier pada Sabtu (31/1/09).
”Trophy bergilir adalah alat untuk merekatkan kebersamaan di IBC,” jelas bro Edo, ketua IBC. Ya. Trophy hanya alat. Kebersamaan yang dibangun bisa langgeng jika anggota IBC memiliki rasa saling menghargai dan kesetiakawanan yang kuat.
Penyerahan trophy di rumah sang pengantin kali ini merupkan yang pertama. Penyerahan sebelumnya dilakukan di lokasi touring atau tempat resepsi pernikahan.
Usai penyerahan trophy dan foto bersama. Rombongan IBC akhirnya meninggalkan kediaman bro Aan sekitar pukul 14.15 WIB. Sebagian pulang ke rumah masing-masing, sebagian langsung kerja ke kantor. Bravo IBC! (ed)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian