Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Minggu, 01 Februari 2009

Trophy Pernikahan Untuk Nasier






SOLIDARITAS di tubuh Independent Bikers Club (IBC) tetap teruji. Di tengah cuaca mendung, diselingi gerimis, saya tiba di depan Masjid At Tin, TMII, Jakarta Timur, sekitar pukul 10.45 WIB. Tampak bro Tata sedang menyantap ketoprak dan air minuman dalam kemasan. Di warung yang posisinya persis di sudut bagian luar masjid agung tersebut, juga terdapat beberapa pengunjung yang menikmati teh manis hangat dan gorengan.
Masjid tersebut menjadi titik kumpul (tikum) rombongan IBC yang hendak menuju ke rumah bro Nasir, IBC 054. Minggu (1/2) itu, rencananya bakal digelar penyerahan Trophy Bergilir Pernikahan IBC dari bro Aan ke bro Nasir. Trophy tersebut merupakan simbol ungkapan rasa gembira IBC atas pernikahan anggota. Nama anggota dan pasangannya tertera di trophy yang mengambil bentuk velg motor dengan logo IBC di bagian tengahnya. Hingga kini, sudah tujuh anggota IBC yang namanya tertera di sana, terakhir adalah pasangan Nasir-Rika.
Sambil memesan segelas teh manis panas untuk sekadar menghangatkan perut karena cuaca yang cenderung dingin, saya coba mengontak beberapa teman yang berniat kumpul di lokasi tersebut. Beberapa pengurus IBC menyampaikan permohonan maaf via SMS. Mereka tidak bisa hadir karena beragam alasan. Bro Ari sedang mendampingi Bapak Mertuanya di kawasan Cilember, Bogor. Bro Rio, mendadak bertemu petinju Chris John, sedangkan bro Hadi sedang acara keluarga di Depok. Bro Alam sudah sejak beberapa hari sebelumnya menyampaikan ketidakhadirannya karena ada acara keluarga. Belakangan, setelah tiba di kantor, beberapa anggota menyampaikan alasan ketidakhadirannya. Bro Irfan mengaku ketiduran karena baru memejamkan mata pukul 08.00 WIB, bro Indra hampir sama namun ditambah alasan hujan. Sedangkan bro Ogenk tidak bisa hadir karena ke tempat teman yang tertimpa musibah kecelakaan. Selebihnya tidak ada kabar. Hemmm...
Setelah berkoordinasi via telepon dengan bro Heru yang sudah di kawasan dekat bro Nasir, serta meminta Heru menginformasikan kepada bro Aan agar langsung ke rumah bro Nasir, saya dan bro Tata serta bro Bani dan kedua anaknya, meluncur menuju rumah bro Nasir. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.46 WIB. Saya dan bro Tata menunggu bro Bani yang baru tiba sekitar pukul 11.40 WIB.

Perjalanan menuju Vila Nusa Indah (VNI) 5 di kawasan Jatiasih, Bekasi itu tergolong lancar. Dari TMII melintas Jl Hankam, Bambu Apus, Setu, Jl Pasar Kecapi, Jl Kodau, melintas Jl Tol Lingkar Luar, memasuki perkampungan yang jalannya berlubang dengan kumbangan air berwarna coklat, kemudian masuk Jl Jatiluhur, Wibawa Bhakti 2, hingga akhirnya ke Jl Ciangsana, VNI 5. Niatnya melalui jalur pintas bisa memangkas waktu tempuh, namun yang justeru menjadi agak lama karena rutenya membingungkan. Harus bertanya sebanyak 5 kali. Sekitar pukul 13.00 WIB baru tiba di rumah bro Nasier. Di VNI 5 yang merupakan karya pengembang PT Kentanix Supra Internasional (KSI), tampak aktifitas pembangunan rumah yang belum rampung. Ratusan rumah telah berdiri megah.
Sekitar 15 menit kemudian bro Heru tiba. Kami langsung menyantap asinan buah yang dibawa bro Edo. Sekitar 20 menit kemudian tiba bro Aan. Usai sholat dzuhur bersama, sekitar pukul 14.20 wib, penyerahan trophy dilakukan yang ditutup dengan makan siang.
Saya selaku ketua IBC menjelaskan kepada pasangan Nasir-Rika mengenai makna trophy tersebut. Usai penyerahan trophy dan diselingi menyantap buah-buahan seperti duku dan jeruk, perbincangan mengalir soal safety riding. Mulai dari penggunaan body protector, pemilihan helm yang tepat bagi pengendara, hingga pengalaman menghadapi kecelakaan lalulintas. Perbincangan yang bermakna.

Selain itu, perbincangan juga menyinggung soal rencana touring ke Lembang, Bandung pada 6-8 Maret. Mencuat harapan agar tikum kedua saat menuju Bandung memilih pelataran masjid sebagai tempat istirahat agar rombongan bisa sholat subuh. Harapannya, tikum tersebut di sekitar Padalarang, agar masuk ke kota Bandung sudah menjelang matahari terbit, untuk selanjutnya menuju Lembang. Bro Nasir bahkan mengusulkan agar kegiatan kopdar yang bertujuan mempererat solidaritas anggota IBC tidak semata ketika ada penyerahan trophy. Ia mengusulkan agar digelar arisan anggota. Saya menimpali agar dikombinasikan dengan arisan safety gear, mulai dari helm, body protector hingga sepatu touring.
Usai sholat ashar berjamaah, tiba-tiba Rika mengeluarkan kue tart coklat dengan lilin berbentuk angka 28. Rupanya, tart itu adalah kejutan bagi suami tercinta untuk merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada 31 Januari. Jadilah kami menikmati potongan kue tart sebelum akhirnya meninggalkan VNI 5 menuju kantor. Saya, bro Aan, bro Bani, bro Tata, dan bro Heru meluncur ketika waktu menunjukkan pukul 15.35 WIB.
Rute yang ditempuh adalah rute normal yakni via pasar Pondok Gede, Lubang Buaya, Halim, dan TMII. Saya memisahkan diri di perempatan Keramik untuk selanjutnya menuju kantor di Aryaduta Suites. Sedangkan keempat lainnya menuju Tanjung Barat untuk mengantar dua anak bro Bani sebelum akhirnya ke kantor juga. (edo rusyanto)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian