Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Selasa, 10 Maret 2009

Lawan Arus, Hajar Trotoar


JALAN raya jadi belantara tak bertuan. Sepanjang Selasa (10/3) sekitar pukul 09.30 WIB, jalan di sekitar TMII Jakarta Timur menuju Kramat Jati, Jakarta Timur, persisnya di kawasan depan Tamini Square, mirip sirkuit. Di tengah antrean panjang kendaraan, pagi itu sejumlah pengendara sepeda motor berperilaku ‘anarkis’. Mereka melawan arus, mengambil jalur dari arah berlawanan hanya demi memangkas antrean.

Pagi itu, kendaraan para urban yang hendak berangkat kerja ke pusat kota Jakarta, baik yang hendak masuk ke jalan tol maupun melewati jalan arteri, Jl Raya Bogor menuju Cililitan, bergerak tersendat-sendat. Pemandangan demikian merupakan rutinitas. Namun, ulah melawan arus kendaraan yang sudah dipisah oleh separator menjadi suatu pemandangan memilukan. Apakah sudah demikian parah mentalitas pengendara sepeda motor di Jakarta?

Ya. Memang sudah kronis mentalitas mencari jalan pintas. Pasalnya, pemandangan selanjutnya adalah puluhan sepeda motor yang melabrak garis putih dan zebra cross di perempatan lampu merah. Kondisi kian semrawut, ketika gerombolan sepeda motor yang sudah melabrak marka jalan itu, bergegas menerabas lampu merah. Belum juga traffic light berwarna hijau, gerombolan tadi langsung tancap gas.

Jelang perempatan Pasar Hek yang mempertemukan dengan Jl Raya Bogor arah ke Kramat Jati, aksi labrak garis putih dan zebra cross terulang lagi. Bahkan, varian pelanggaran lalulintas bertambah. Kali ini, sejumlah pengendara sepeda motor dengan gagah berani naik ke trotoar. Mereka bak pahlawan kesiangan menyelinap di atas trotoar, memangkas waktu. Luar biasa. Budaya tak tahu malu dipertontonkan dengan gamblang. Padahal, tertib di jalan raya mencerminkan budaya disiplin suatu masyarakat. Ironisnya, semua terjadi di tengah upaya Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda Metro Jaya) menggelar Operasi Patuh 2009.

Kemanakah nurani pengendara sepeda motor yang melanggar aturan lalu lintas itu? Adakah terlintas di benak mereka bahwa pelanggaran itu berpotensi mencelakakan diri sendiri dan orang lain? (edo)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian