Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Selasa, 17 Maret 2009

Pasar Motor Turun 15%



Pasar motor nasional sepanjang triwulan pertama 2009 diprediksi menurun 15% menjadi 1.212.601 dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 1.426.590 unit. Penurunan penjualan sepeda motor disebabkan masih rendahnya harga komoditas primer dan krisis likuditas di perusahaan pembiayaan.
Belum rebound-nya harga komoditas seperti kelapa sawit dan karet membuat daya beli masyarakat di luar Jawa tak kunjung membaik. Hal ini diperparah dengan tingginya bunga cicilan di kisar 32% per tahun.
Demikian rangkuman pendapat dari Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata dan General Manager Motorcycle Marketing Division PT Astra Honda Motor (AHM) Sigit Kumala di Jakarta, Selasa (17/3).
Gunadi menerangkan, perbankan nasional saat ini lebih cenderung menempatkan dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ketimbang menyalurkan kredit ke pebisnis maupun perusahaan leasing. ”Saya dengar total dana yang diparkir di SBI mencapai Rp 200 triliun. Ini jumlah yang sangat besar. Kalau dikucurkan untuk pembiayaan otomotif dampaknya sangat signifikan,” paparnya.
Hingga Februari 2009, pasar motor tercatat anjlok 16,5% menjadi 782.323 unit dibanding kurun waktu serupa 2008 sebanyak 937.844 unit.
Menurut Gunadi, industri otomotif nasional baik motor maupun mobil membutuhkan dana sekitar Rp 70 triliun untuk menopang pembiayaan. Saat ini sekitar 70-80% pembelian otomotif menggunakan skema kredit dengan bantuan perusahaan leasing. Likuiditas yang mengetat otomatis menekan kinerja penjualan otomotif.
Gunadi yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk menilai, kebutuhan akan motor sebagai sarana transportasi masih besar. Namun hal ini tidak ditunjang dengan adanya likuiditas di perusahaan leasing akibat seretnya pinjaman dari pihak perbankan. Efeknya, perusahaan leasing memutuskan untuk mencari dana di pasar dengan menerbitkan obligasi.
PT Indomobil Finance, misalnya, menerbitkan obligasi Rp 500 miliar untuk mendukung pembiayaan mobil dan motor. ”Respons pasar cukup bagus,” paparnya. Indomobil Finance adalah anak usaha Indomobil yang bergerak di pembiayaan sepeda motor dan mobil.
Sementara itu, Sigit Kumala menerangkan, rontoknya harga komoditas membuat daya beli masyarakat terpukul. Padahal pada tahun lalu harga kelapa sawit dan karet melonjak tajam sehingga membuat pasar motor bergairah.
Dia mencatat, penurunan penjualan terjadi di sejumlah daerah yang memiliki basis komoditas yang kuat seperti Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Selain itu, jelas dia, kondisi perekonomian makro yang masih belum bersahabat ikut menekan laju pertumbuhan pasar.
”Interest rate (bunga kredit) di lembaga keuangan untuk produk motor masih tinggi dikisaran 32% per tahun,” papar dia.
AISI memperkirakan pasar motor bakal mengalami kontraksi 30% pada tahun ini menjadi sekitar 4 juta unit dibanding tahun lalu sebesar 6,2 juta unit. Pasar motor pada 2008 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dengan lonjakan pertumbuhan sebesar 32% dibanding 2007 sebanyak 4,7 juta unit. (coy)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian