Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Jumat, 03 April 2009

Penjualan Motor Turun 14%


KUARTAL I 2009

REALISASI penjualan sepeda motor domestik sepanjang kuartal pertama tahun ini turun 14,5% menjadi 1.218.407 unit dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 1.426.590 unit. Sejauh ini pasar motor masih belum dapat melepaskan diri dari tekanan krisis likuiditas dan pelemahan daya beli masyarakat akibat kejatuhan harga komoditas primer, seperti kelapa sawit dan karet.

Berdasarkan data yang dihimpun sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor papan atas di Jakarta, Jumat (3/4), pasar motor pada Maret 2009 terpangkas 11% menjadi 436.084 dibanding bulan yang sama 2008 sebanyak 488.746 unit. Itu merupakan penurunan penjualan bulanan ketiga sepanjang tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menerangkan, perusahaan pembiayaan (leasing) hingga kini masih kesulitan likuiditas akibat seretnya pinjaman dari pihak perbankan. Dia menilai, perbankan nasional lebih memilih menempatkan dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ketimbang mengucurkan kredit.

“Sayang dengan total dana yang diparkir mencapai Rp 200 triliun. Kalau ini disalurkan untuk pembiayaan otomotif akan sangat produktif sekali. Sektor otomotif memerlukan dana sekitar Rp 70-80 triliun untuk pembiayaan selama setahun,” ujarnya belum lama ini.

Menurut Gunadi, saat ini sekitar 70-80% pembelian otomotif menggunakan skema kredit dengan bantuan perusahaan leasing. Likuiditas yang mengetat otomatis menekan kinerja penjualan otomotif karena mendorong kenaikan uang muka (down payment/DP) dan bunga kredit.

Gelaran pemilihan umum (pemilu) juga tidak dapat menimbulkan kegairahan di bisnis motor. “Dari pengalaman beberapa pemilu sebelumnya, tidak ada pengaruh pada penjualan motor atau mobil,” papar dia.

Manajer Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, agen penjualan motor Suzuki, Edi Darmawan menyatakan, proses pengucuran kredit motor saat ini sangat ketat. Sebelumnya dengan uang Rp 500 ribu, kata Edi, konsumen dapat membeli motor. Namun saat ini, tambah dia, konsumen harus menyediakan Rp 1-1,5 juta sebagai uang muka. “Kondisi ini juga ikut menurunkan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah dan bawah,” jelas Edy.

General Manager Motorcycle Marketing Division PT Astra Honda Motor (AHM) Sigit Kumala menambahkan, bunga kredit di perusahaan leasing saat ini masih tinggi di level 32% per tahun. Kondisi ini diperparah dengan ambruknya harga komoditas yang melemahkan daya beli penduduk di luar Jawa.

Honda masih menjadi pemimpin pasar pada bulan lalu dengan volume penjualan 204.352 unit (47%), disusul Yamaha 196.695 unit (45,1%), Suzuki 30.772 unit (7,1%), dan Kawasaki 3.661 unit (0,8%).

AISI memperkirakan, pasar motor bakal mengalami kontraksi 30% pada tahun ini menjadi sekitar 4 juta unit dibanding tahun lalu 6,2 juta unit. Pasar motor pada 2008 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah otomotif di negeri ini dengan lonjakan pertumbuhan sebesar 32% dibanding 2007 sebanyak 4,7 juta unit.(coy)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian