Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Senin, 13 April 2009

Spare Part dan Safety Riding

foto:edo

KECELAKAAN sesuatu yang tak bisa diduga. Siapapun, di antara jutaan pengendara sepeda motor (bikers) di Indonesia, tidak ada yang ingin terlibat kecelakaan. Pasalnya, kecelakaan tidak hanya merugikan yang terlibat. Musibah itu bakal mendera orang di sekelilingnya, terlebih keluarga sang korban.

Di Jakarta dan sekitarnya, dua tahun terakhir, tiap hari rata-rata tiga bikers meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya. Belum lagi yang terluka.


Pemicu

Ada dua pemicu utama kecelakaan yakni faktor internal dan eksternal.

Unsur yang bisa dikategorikan faktor internal mencakup kondisi pengendara, perilaku, dan sepeda motornya. Kondisi pengendara terkait dengan keahlian mengendarai dan kondisi fisik sang bikers, termasuk pemahaman dan ketaatan terhadap rambu lalulintas dan marka jalan. Hal penting pada unsur ini adalah terkait dengan perilaku sang pengendara. Semakin memiliki rasa menghargai, sang bikers tak akan berperilaku arogan. Tabiat mencari jalan pintas hendaknya dihilangkan mengingat hal ini bisa mendorong kebiasaan menerabas lampu merah, melintas di trotoar, dan melawan arus kendaraan. Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi motor adalah kelaikan beroperasinya alat transportasi tersebut. Sudah berfungsi dengan baikkah seluruh komponen motor? Mulai dari mesin, rem, lampu, kondisi ban, hingga kaca spion.

Faktor eksternal yang bisa diidentifikasi di antaranya adalah kondisi jalan dan cuaca. Kondisi jalan yang licin, berlubang, dan cuaca buruk merupakan tantangan yang harus diatasi para bikers.

Di sisi lain, faktor bikers bisa menjadi faktor eksternal bagi pengendara lainnya.

Spare part

Kerap kita mendengar bahwa berkendara yang aman dan selamat (safety riding) melulu terkait keahlian berkendara dan atribut perlindungan diri seperti helm, jaket, sepatu, sarung tangan, pelindung dada, siku, dan lutut.

Skill dan atribut menjadi isu utama penyebarluasan safety riding. Terlebih di kalangan komunitas atau kelompok pengguna sepeda motor.

Belakangan juga mulai dirintis penyebarluasan pemahaman mengenai kemampuan memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Melengkapi kampanye soal aturan ketertiban lalulintas.

Kembali soal spare part alias sukucadang kendaraan, sudah saatnya digembar-gemborkan di kalangan bikers bahwa dengan spare part yang berkualitas baik, angka kecelakaan berpeluang untuk dikurangi. Dengan sistem kerja sepeda motor yang baik, misalnya sistem pengereman yang baik, potensi bertubrukan bisa dikurangi. Apalagi terkait penggunaan ban. Semakin bagus kualitasnya, potensi selip di atas aspal bisa direduksi.

Di sisi lain memang ada persoalan daya beli. Umumnya suku cadang yang asli dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan yang kualitasnya lebih rendah. Namun, untuk persoalan keselamatan, rasanya harga tidak perlu dipermasalahkan. (edo)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian