PENUMPANG sepeda motor (boncenger) harus lebih waspada saat berkendara. Sepanjang 1 Januari sampai 15 Juni 2009, dari lima kasus tabrakan yang melibatkan sepeda motor, sang boncenger tertimpa paling naas. Tewas. Sang pengendaranya (bikers), luka atau luka parah.
Pada periode tersebut, dari 115 kasus kecelakaan sepeda motor yang menimbulkan korban di Jakarta dan sekitarnya, 39 jiwa melayang sia-sia. Sedangkan 111 orang menderita luka ringan dan luka parah. Itu baru dari kasus yang tercatat dan dipublikasikan di http://www.lantas.metro.polri.go.id/.
Kembali soal boncenger. Empat kasus menunjukkan, ketika terjadi benturan antara sepeda motor dengan kendaraan lain, boncenger terlontar dan terlindas roda bus atau truk kontainer. Satu kasus, sang boncenger terlontar dan membentur aspal.
Melongok empat kasus tersebut memperlihatkan bahwa saat terjadi benturan, boncenger lebih mudah terlontar karena tidak memiliki pegangan yang kokoh. Atau tidak berpegangan dengan kokoh. Sedangkan sang bikers berpegangan pada stang motor. Karena itu, dalam setiap kesempatan ngobrol soal safety riding, kerap mencuat anjuran agar boncenger berpegangan erat dengan bikers. Tubuh penumpang dan pengendara seakan menyatu. Faedahnya, ketika terjadi benturan, tubuh boncenger tidak mudah terlontar. Ada yang memiliki ide lain? (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.