LANGIT cerah. Arus lalu lintas pada Minggu (28/6) di Jl Raya Bogor Pasar, sekitar ujung Jl Djuanda, Depok, cukup ramai. Baru saja usai mengisi Pertamax untuk Vixy merah. Harganya masih Rp 6.000 per liter. Pagi itu, sekitar pukul 09.50 WIB, solo riding menuju titik kumpul (tikum) rombongan Minerva Riders Community (MRC) di SPBU Warung Jambu, Bogor. “Kita masuk Warung Jambu sekitar jam 10.00,” tulis Bro Irsan, ketum MRC, menjawab pertanyaan via SMS dari saya.Tujuan akhir adalah MRC Sukabumi. Hari itu merupakan jadwal kopi darat keliling (Kopdarling) MRC yang kini memiliki sekitar 400-an anggota tersebar di belasan kota di Indonesia. Beberapa waktu lalu, saya ikut rombongan Pengurus Pusat MRC untuk roadshow ke pengurus MRC Bogor dan MRC Bandung. Selain berbincang mengenai dinamika organisasi pengguna motor besutan PT Minerva Motor Indonesia (MMI) itu, yang amat menarik buat saya adalah saat giliran membawakan materi berkendara yang aman dan selamat (safety riding). Biasanya saya manfaatkan untuk bertukar pikiran mengenai bagaimana implementasi safety riding plus tetek bengek-nya. Hati agak berdebar setelah memeriksa ponsel. Ada panggilan tidak terjawab dari Bro Irsan. Sontak, saya telepon. “Pak Edo, kami kecelakaan, cukup parah. Sekarang ada di klinik Bidan Jenda, Lenteng Agung,” ujar Bro Irsan dengan nada cemas.Saya segera berputar arah. Belakangan saya dapat info, konvoy MRC Depok yang sedianya bergabung sudah tiba di tikum Warung Jambu. Tim MRC yang tertimpa musibah adalah konvoy MRC Jakarta dan Pengurus Pusat. Setelah menerabas ramainya Jl Djuanda pada Minggu pagi karena disesaki oleh pasar kaget di kanan kiri jalan, akhirnya saya melintasi Jl Margonda dan menikmati tersendat-sendatnya lalin di sekitar kampus Universitas Indonesia mengarah ke Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Hampir sekitar 30 menit, akhirnya tiba juga di Klinik Bidan Jenda, itupun setelah bertanya ke seorang penjaga warung di sebelah kampus IISIP. Wajah Bro Irsan tampak semrawut. Ia tidak sendiri. Seingat saya ada Niko, Dani, Hendra, Jay, dan Ardian serta sepupu Niko. ”Bro Tommy dibawa ke RSUD Pasar Rebo, Jaktim,” ujar Bro Irsan.Ia menuturkan, kronologis terjadinya kecelakaan. Menurut Hendra, Bro Tommy ada diurutan ketiga. ”Urutan pertama Efan lolos, bro Ardian diurutan kedua juga lolos, tapi Tommy tidak sempat menghindar, ia terpelanting, melayang dan mencium aspal,” jelas Hendra. ”Padahal, konvoy kita pakai formasi zigzag,” tambah Irsan. Kecelakaan dipicu oleh munculnya dua penyeberang jalan yakni Ida dan seorang kerabatnya. Keduanya terserempet motor Tommy. ”Sekarang ditemani isteri Dani diantar tukang ojek untuk diurut,” jelas Irsan.Bro Tommy menderita lecet di tangan dan luka di wajah. ”Bibir sobek dan mengeluarkan darah, juga di pelipis,” jelas Hendra. Menurut Irsan, Klinik Bidan Jenda tak bisa menjahit luka di pelipis yang cukup dalam. Luka di bibir sempat dijahit klinik kecil tersebut.Setelah berkoordinasi, akhirnya saya dan bro Irsan menuju tukang urut tempat Ida dan kerabatnya mendapat pertolongan. Terlihat lebam di wajah Ida dan kerabatnya, sebagian lecet terlihat di tangan Ida. ”Sudah diurut dan engsel di lutut sudah dibetulkan oleh tukang urut,” tutur Kristi, isteri Dani yang menemani kedua wanita yang berniat ke Lebak Bulus tersebut.
Kualitas Helm
Luka yang diderita Bro Tommy tak akan serius apabila dilindungi oleh helm berkualitas. Saya lihat helm full face yang penuh bercak darah itu, rusak di bagian depan, terutama di sekitar bagian mulut. Kemudian di bagian atas pecah membentuk serpihan dan runcing. ”Bagian itu yang melukai pelipis,” sergah Bro Irsan.Helm menjadi vital bagi pengendara sepeda motor. Penelitian Kepolisian RI tentang kecelakaan menyebutkan, sekitar 90% korban meninggal akibat luka di kepala. Artinya, pengendara sepeda motor butuh helm yang mampu melindungi diri dari benturan ketika terjadi kecelakaan.”Padahal, semalam bro Tommy ingin membeli helm bagus di PRJ, tapi harus indent,” ujar Bro Irsan.”Tommy juga sebetulnya punya helm yang bagus, tapi hari ini ia pakai helm yang kualitasnya rendah,” ujar Bro Hadi, mantan ketua MRC Jakarta di RSUD Pasar Rebo. Bro Irsan akhirnya memutuskan untuk menunda kopdarling di Sukabumi. ”Anehnya, semalam kami juga dapat info rombongan MRC Bogor yang menuju Anyer juga terlibat kecelakaan. Konvoi menabrak penyeberang jalan yang tidak terlihat karena suasana gelap malam hari,” kata dia.Dalam waktu tidak terlalu lama, kecelakaan konvoi menabrak penyeberang jalan sudah terjadi beberapa kali. Sebelumnya, sejumlah pengendara dari HTML juga tertimpa musibah di sekitar kampus Gunadarma dan konvoi Milys di sekitar Tangerang, Banten. Ya! Helm berkualitas menjadi penting untuk melindungi kita. Semoga lekas pulih bro Tommy. (edo rusyanto)
4 komentar:
turut berduka ya bro atas musibah yang menimpah,semoga lekas sembuh dan dapat beraktivitas kembali.
Nanda-MRC#361
turut berduka ya bro,semoga lekas sembuh & dapat beraktivitas kembali.
Nanda-MRC#361
Semoga ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar selalu memperhatikan safety riding bagi si pengendara dan untuk para pejalan kaki agar juga berhati2 dalam menyebrang.
Ok buat bro Tommy, semoga cepat sembuh.....
Kristi
OTOSTEREO MAGAZINE
Car Stereo & Multimedia Mothly Magazine
trims atas supportnya, salam...
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.