foto:edo
SIAPA yang tak kenal merek sepeda motor Honda. Mulai anak kecil sampai kakek-kakek pasti mahfum. Wong sepeda motor itu sudah memenuhi jalan di republik ini sejak tahun 1974. Tapi tahukah Anda baru pada tahun berapa sang agen tunggal pemegang merek (ATPM) Honda, yakni PT Astra Honda Motor (AHM), memperkenalkan berkendara sepeda motor yang aman dan selamat (safety riding) di Indonesia?
”Kami mulai memperkenalkan safety riding di Indonesia tahun 2002,” kata Handy Hariko, senior manager Technic Service Division AHM, di sela The 3 rd Astra Honda Safety Riding Instructur Competition, di Jakarta, Rabu (12/8).
AHM yang pada 2008 menguasai 46,2% pangsa pasar sepeda motor di Indonesia dengan penjualan sekitar 2,8 juta unit, terus merangsek konsumen dan calon konsumen dengan doktrin safety riding. Selain AHM, hampir seluruh dealer utama mereka di berbagai daerah juga menyebarluaskan safety riding. ”Kami targetnya empat sekolah setiap tahun untuk segala tingkatan, yakni SD, SMP, dan SMA,” ujar Hari, staf dealer utama Honda di Bali.
Menurut Handy, slogan yang digembar-gemborkan pihaknya adalah enjoy buying Honda, enjoy selling, and enjoy riding. “Terkait etika, kami serukan agar berkendara dengan hati yakni saling menghargai di antara sesama pengguna jalan,” tutur dia.
Ia yakin, pemicu utama kecelakaan di jalan adalah perilaku para pengendaranya. “Dari segi teknologi sepeda motornya, kami upgrade terus agar kian hari kian aman bagi pengendara,” ujar Handy. Maklum, angka kecelakaan kian hari membuat kita bergidik. Sepanjang Januari-Juli 2009, di jalan Jakarta dan sekitarnya saja korban jiwa telah mencapai 642 orang alias tiga orang perhari. Mengerikan.
Handy mengakui, jika citra sepeda motor sebagai alat transportasi membahayakan pengendaranya, bakal mempengaruhi penjualan sepeda motor di Indonesia. Tak heran jika kemudian para ATPM sepeda motor di Indonesia berbondong-bondong sejak awal 2000-an mengkampanyekan safety riding. Maklum, kue bisnis sepeda motor di Indonesia amat empuk. Tahun lalu, dengan asumsi harga rata-rata per unit Rp 10 juta, omzet sepeda motor mencapai sekitar Rp 62 triliun.
Sekolah Safety Riding
Keseriusan AHM menyebarluaskan kampanye safety riding tidak sebatas kampanye via pelatihan dan seminar. ATPM itu juga menyiapkan sekolah safety riding. ”Rencananya tahun ini bakal berdiri di Jakarta,” ujar Handy. Investasi untuk gedung, lahan, dan peralatan, ditaksir menyerap sekitar Rp 10 miliar.
Ia menjelaskan, saat ini tahap penyiapan lokasi. Di luar itu, jelas dia, main dealer honda sudah ada yang mendirikan semacam sekolah safety riding. ”Ada dua yakni di Banten dan Jambi, standar mereka disesuaikan dengan AHM,” kata Handy lagi.
Keseriusan lainnya, jelas dia, AHM juga membeli Honda Riding Trainer (HRT) yakni semacam alat untuk melatih pengendara sepeda motor termasuk mengenai etika berkendara. ”Sekarang sudah ada 500 HRT yang dipasang di main dealer kami, targetnya tahun ini ditambah 500 lagi menjadi 1.000 unit,” papar Handy. (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.