foto:tino
Demi alasan keamanan dan tradisi sosial, Hamas melarang wanita mengendarai dan membonceng sepeda motor. Bayangkan jika aturan itu diterapkan di Jakarta? Hemmm…
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa pihaknya melarang wanita mengendarai kendaraan roda dua atau menjadi pembonceng, untuk mengurangi kecelakaan dan ‘melindungi nilai-nilai masyarakat’.
Juru bicara Ehab Al-Ghsain, seperti dilansir Antara, Kamis (9/10), mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah mereka menemukan para wanita yang naik motor di belakang suami atau kerabat prianya merupakan alasan utama kecelakaan dalam beberapa pekan terakhir.
"Kami telah mengambil serangkaian keputusan untuk mengurangi kecelakaan dan mencegah kematian. Pria yang memboncengkan wanita menjadi penyebab kecelakaan dan tidak sesuai dengan tradisi sosial kami," katanya.
Kelompok Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa Hamas secara meningkat menjatuhkan hukum-hukum Islam yang ketat kepada 1,5 juta warga Palestina di Gaza.
Pasangan di Gaza mengeluh karena dihentikan polisi dan diminta menunjukkan surat yang membuktikan bahwa mereka menikah, dan para pria diminta untuk menutup tubuhnya di pantai. (edo)
1 komentar:
Wah nice decision banget tuh HAMAS, saya rasa hal tersebut emang efektif untuk mengurangi tingkat kecelakaan. Btw di Palestina sendiri sistem transportasi nya gmn bro,koq bisa? klo lebih lemah dari Indo mah kita harusnya malu krn pemerintah kita kurang greget menindaklanjuti hal lalu lintas yang mengakibatkan meningkatnya kecelakaan. Semoga di Indo juga lebih baik deh penanganannya.
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.