Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Kamis, 08 Oktober 2009

Jalanan Masih Menyeramkan


foto:edo



MENTERI Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal mempertegas ulang soal masih menyeramkannya jalanan di Indonesia. Ia menyebutkan, sebanyak 99% dari 340.499 kecelakaan di Indonesia sepanjang 2004-2008, adalah kecelakaan di jalan alias lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).

Walah...nasib pengguna jalan ternyata sehitam aspal jalan raya. Kok bisa? “Hal itu juga disumbang oleh pertumbuhan jumlah kendaraan dalam periode itu yang signifikan,” kata Menhub, seperti dilansir kompas.com, Kamis (8/10).

Ia mencontohkan, jika total kendaraan pada 2004 sebanyak 42 juta, pada 2007 sudah mencapai 63 juta kendaraan. "Contohnya jika pada 2004 jumlah bus baru 4,3 juta, maka pada 2007 sudah 5,1 juta unit, sedang kendaraan pribadi dari 6,7 juta pada 2004 menjadi 9,5 juta pada 2009," katanya.

Yang sangat mencolok adalah jumlah kendaraan jenis sepeda motor, jika pada 2004 baru 29 juta unit, pada 2007 sudah mencapai 46 juta unit sepeda motor. Sementara itu, dari total kejadian kecelakaan itu, dalam periode tersebut, sebagian besar juga melibatkan sepeda motor.

Menhub menyebutkan, jika pada 2004 setiap 4.000 gerakan motor ada satu kejadiaan kecelakaan, pada 2007 sudah setiap 1.600 gerakan motor ada kejadian kecelakaan. "Jadi, selama kurang lebih empat tahun itu, ada 2,5 kali peningkatan kejadian kecelakaan, sedangkan dengan bus hanya 1,5 kalinya. Artinya, naik bus jauh lebih aman ketimbang sepeda motor," kata Jusman.


Empat Jurus

Oleh karena itu, Menhub setidaknya menyimpulkan empat langkah yang senantiasa dikembangkan ke depan agar angka kecelakaan transportasi nasional bisa dikurangi secara bertahap.

Langkah pertama adalah perlunya tata kelola atau aturan di lapangan yang memberikan ruang yang cukup bagi operator dan regulator untuk mengembangkan sistem manajemen keselamatan.

Kedua, ruang cukup bagi semua pihak untuk memodernisasi dan revitalisasi sarana dan prasarana transportasi. Ketiga, langkah signifikan bagi operator dan regulator untuk perbaikan manajemen operasi. Keempat adalah perbaikan sistem profisiensi dan kompetensi sumber daya manusia transportasi senantiasa harus dilakukan secara periodik.

Laju kecelakaan mau tak mau kerap sulit dibendung karena perilaku pengguna jalan yang masih ugal-ugalan. Salah satu perilaku itu adalah tidak disiplinnya pengguna jalan terhadap aturan lalu lintas. (edo rusyanto)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian