Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Sabtu, 24 Oktober 2009

Rancangan Deklarasi Keselamatan Berkendara


foto:edo

RUANGAN ber-AC itu mulai dipadati ratusan anggota puluhan komunitas. Mulai dari komunitas hobby seperti yoyo, film, olahraga dan kuliner, lalu komunitas otomotif sepeda motor dan mobil, bersepeda, transportasi busway, komunitas budaya, hingga komunitas lingkungan hidup. Mereka adalah calon peserta ajang kumpul Indonesia Consummunity Expo (ICE) 2009 yang digagas Prasetiya Mulya Bussiness School (PMBS), Jakarta.

Doktor Eka selaku penanggungjawab duduk di bagian depan ruangan di Gedung 1, kampus PMBS di kawasan Jl Tb Simatupang, Jakarta Selatan. Di sampingnya duduk Daniel selaku pelaksana kegiatan. Di ruangan yang ditata mirip kelas kuliah itu tersedia juga LCD proyektor untuk menayangkan pemaparan kegiatan ICE. Daniel sibuk menjelaskan rancangan kegiatan yang bakal digelar di Senayan, Jakarta Pusat, 21-22 November 2009.

Antusiasme calon peserta ICE 2009 terasa ketika saling memperkenalkan diri serta tanya jawab soal kegiatan tersebut. Pertemuan pagi itu, terasa agak berbeda, karena saya mendapat kesempatan memaparkan sebuah gagasan; Deklarasi Keselamatan Berkendara di Jalan.

Deklarasi mencuat dari bro Syamsul, penggiat keselamatan berkendara dari Yayasan Trotoar yang juga pembina Road Safety Association (RSA). Gagasan tersebut muncul dalam perbincangan dengan saya dan bro Rio, ketua RSA, pada suatu malam, Jumat (2/10).


Dukungan

”Kami juga ingin ajang ICE menjadi sebuah konferensi untuk kepentingan kita bersama, soal teknis deklarasi baiknya dibahas dalam sebuah diskusi dalam ICE,” papar Doktober Eka.

Respons tersebut atas tawaran saya mengenai pentingnya sebuah output dari sebuah ajang yang sudah kali ketiga digelar di Jakarta itu. Apalagi, tahun ini ditargetkan 150 komunitas berperan aktif, serta menjangkau 50 juta penonton di Tanah Air karena disiarkan oleh Metro TV dan Smart FM, Jakarta.

Doktor Eka dan Daniel mempersilakan saya memaparkan gagasan deklarasi. Saya membukanya dengan pemaparan fakta-fakta seputar kondisi transportasi di Indonesia. Termasuk soal populasi, jumlah kendaraan, infrastruktur jalan, dan angka-angka kecelakaan di jalan yang didata oleh Kepolisian RI.

Dalam pemaparan, sesekali saya juga menayangkan audiovisual kecelakaan. Sontak, memunculkan desahan dari peserta pagi itu. Desahan bernada miris dan mencekam mengenai adekan tabrakan mobil dan motor. Tayangan itu, sekadar membuka mata dan hati kita bahwa kecelakaan merupakan musuh bersama yang harus dikurangi jumlahnya. Maklum, hingga saat ini, sedikitnya 32 jiwa melayang sia-sia tiap harinya karena kecelakaan di jalan.

Setelah itu, saya lontarkan gagasan materi deklarasi yang meliputi Pertama, mengajak para pengguna jalan untuk lebih bertanggung jawab dengan saling menghargai serta santun dan bersahabat di jalan.
Kedua, mendorong peningkatan ketaatan pada aturan lalu lintas serta mendesak polisi lebih tegas dan konsisten menegakkan peraturan lalu lintas.
Ketiga, mendesak pemerintah menyediakan moda transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau masyarakat luas.

Tujuan pembuatan Deklarasi untuk mengimbau seluruh para pengguna jalan, kepolisian, pemda, dan departemen perhubungan bertindak secara aktif sesuai tanggung jawab masing-masing untuk menurunkan angka kecelakaan dan dampak kecelakaan di jalan.

”Insyaallah kami dukung deklarasi tersebut,” ujar Diki, dari komunitas otomotif mobil. Suara senada mencuat dari Irsan, seorang penggiat di komunitas budaya.

”Selain itu, sudah saatnya kita gencarkan berkendara yang ramah lingkungan,” paparnya.

Sementara itu, Taufik dari komunitas pengguna sepeda mengaku perlu digencarkan berkendara yang santun di jalan. ”Kami juga akan dukung deklarasi itu,” paparnya.

Usai rapat pleno ICE 2009 yang bertema Intercommunity itu, saya mencoba memaparkan lebih detail soal Deklrasi dalam rapat zona otomotif sepeda motor.

Sepuluh komunitas atau kelompok sepeda motor yang hadir dalam rapat Sabtu (24/10), di Gazebo kampus PMBS, secara bulat menyetujui pembuatan Deklarasi. Bahkan, mendapat sokongan dari mahasiswa. Komunitas yang hadir dalam rapat saat itu adalah IBC, Pulsarian, MoC, BMC Jakarta, Blackaholic, Milys, TCI, TRC 125, dan HTML. Sedangkan rekan-rekan dari pengguna Ninja 250 R baru bersedia atas nama pribadi karena belum mendapat izin dari ketua komunitas mereka.

Penyatuan visi akan dilanjutkan dalam diskusi keselamatan berkendara yang diselenggarakan pada Sabtu (21/11) atau pada hari pertama ICE 2009 di Senayan, Jakarta. Diskusi akan dihadiri oleh perwakilan seluruh komunitas yang mengikuti event ICE 2009.

Untuk melengkapi pemahaman keselamatan berkendara dalam diskusi tersebut akan mengundang pembicara dari unsur Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Departemen Perhubungan, dan Kepolisian RI.

Deklarasi akan dibacakan dalam penutupan ICE 2009 pada Minggu (22/11) sekaligus jumpa pers. Selanjutnya, Deklarasi tersebut akan disampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta, Kepolisian RI, Dephub, dan Komisi VI DPR RI. (edo rusyanto)

6 komentar:

Anonim mengatakan...

lanjutkan oom...

Edo Rusyanto mengatakan...

siapppp...smoga lancar deklarasinya yah...salam

My Personal Blog mengatakan...

Saya dukung om Edo, apa lagi klo om Edo bisa dateng di KOPDAR KHCC bulan depan untuk menjelaskan deklarasi ini...... Bravo.

Edo Rusyanto mengatakan...

siappp...smoga tak ada halangan, pasti hadir di patung panahan, salam

kodokdesu mengatakan...

Lanjutkan!!!
brother lombok mendukung!!!

Edo Rusyanto mengatakan...

trims bro, rapat ke-5 akan digelar sabtu (7/11), smoga gagasan deklarasi kian menguat di kalangan komunitas. salam

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian