Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Senin, 11 Januari 2010

Gaya Koboi Ngulik Safety Riding


foto:didik


ISU soal keselamatan lalu lintas jalan menjadi topik hangat dalam perbincangan informal Komunitas Blogger Otomotif Indonesia (Koboi), Minggu (10/1), di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.

Saya termasuk yang percaya, penyebarluasan informasi lewat tulisan di situs atau blog, bisa memperkecil potensi kecelakaan di jalan. Penekanannya pada peningkatan perilaku yang santun dan saling menghargai. Selain itu, membudayakan tertib alias taat pada aturan. Maklum, kita dihadapkan pada kenyataan kecelakaan sudah merenggut banyak nyawa, setidaknya pada 2008 sekitar 18 ribu jiwa tewas sia-sia di jalan.

Dalam keseharian, tulisan Koboi ada yang fokus utak-atik soal motor atau mobil baru. Ada yang sesekali menyenggol soal keselamatan bersepeda motor (safety riding) di jalan, namun ada juga yang ngulik abis safety riding.

Saat bersua langsung, sontak alur perbincangannya jadi meriah. Tidak semata mengulas teknik safety riding, namun menukik pada perilaku berkendara, dan vitalnya mentaati aturan lalu lintas (lalin) jalan guna mengeliminasi kecelakaan jalan. "Blogger juga bisa menyuarakan soal aturan," papar Ferry Bandoro, blogger asal Bogor.

Bagi Rudi Triatmono, blogger otomotif, upaya penting dalam implementasi safety riding bisa dimulai dengan penegakkan penerbitan surat izin mengemudi (SIM). “Perlu mekanisme yang tidak asal memberikan SIM,” kata dia. Ia juga menyoroti soal budaya keluarga di masyarakat kita yang mengizinkan anak yang belum memiliki SIM untuk mengendarai sepeda motor. “Hal itu keliru,” katanya.

Bagi saya, penegakkan aturan yang konsisten oleh aparat dan kedisiplinan para pengguna jalan untuk mentaati aturan bisa lebih menguatkan upaya mengurangi risiko terjadinya kecelakaan di jalan.

Di sinilah peran strategis para blogger. “Seperti dalam kasus Prita, seruan blogger menggelinding sangat kuat,” papar Arif, jurnalis Tempo yang hadir dalam pertemuan dengan Koboi, Minggu siang itu.

Dalam pandangan AS Nugroho, importir umum Ducati, para blogger bisa membuat gerakan yang tematik terkait penyebarluasan safety riding. “Misalnya bulan ini menyoroti tentang pentingnya pemakaian helm standar, dan bulan berikutnya soal yang lain,” tutur Nugroho.

Ya. Blogger dengan beragam latar belakang, khususnya yang berhimpun dalam Koboi, bisa mengusung tema yang sama soal safety riding agar sepeda motor tidak lagi dituding sebagai biang kerok kecelakaan di jalan. Maklum, hingga kini, nyaris sekitar 70% dari kecelakaan yang terjadi di Indonesia melibatkan sepeda motor.

Triatmono yang memfasilitasi pertemuan Koboi, ATPM dan importir umum, serta para jurnalis, Minggu, mengharapkan sebuah sinergi yang kuat. “Kalau industri sepeda motor maju, perekonomian juga ikut terbantu,” seru Triatmono.

Hadir dalam perbincangan informal, Minggu siang, di Ikan Bakar Cianjur, resto dengan hidangan khas menu Sunda, dari kalangan ATPM atau importir umum adalah Muhib dan Nyoman Kesawa (Astra Honda Motor/AHM), Mieke (TVS Indonesia), AS Nugroho (Ducati Indonesia), dan Evi Nursanti (Sun Motor/Piaggio).
Sedangkan dari kalangan blogger di antaranya Taufik, Trihatmono, Stephen Langitan, Adhi Nugroho, Adet, Ferry, Henry, Andry Berlianto, dan Aryo. Para jurnalis yang hadir Iksan (Detik.com), Agung (Kompas.com), dan Arif. (edo rusyanto)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian