Info : Silahkan klik di SINI untuk membaca artikel versi wordpress dari Edo Rusyanto

Selasa, 17 Februari 2009

Kenapa Kita Harus Santun Dalam Berkendara?


Wabah berkendara yang aman dan Selamat (safety riding) terus meluas. Tapi, kenapa angka kecelakaan di jalan raya yang melibatkan sepeda motor masih tinggi? Sebagaimana kita ketahui, jumlah korban jiwa dan luka akibat kecelakaan sepeda motor grafiknya tak pernah menurun. Dalam satu tahun, angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya di Indonesia mencapai sekitar 30 ribu jiwa.

Bagi para pengendara sepeda motor (bikers) ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko kecelakaan. Salah satunya adalah mengimplementasikan safety riding dalam berkendara.

Beberapa tips di bawah ini barangkali bisa diimplementasikan para bikers saat berkendara guna mengurangi risiko dari kecelakaan.

  1. Berdoa sebelum berkendara.
  2. Persiapkan kondisi fisik. Berkendara dalam kondisi sakit bakal mengganggu konsentrasi pengendara baik saat berbelok, memacu kendaraan, hingga dalam menganalisis medan jalan.
  3. Atribut perlindungan diri. Helm, jaket, sarung tangan, dan sepatu merupakan atribut wajib bagi bikers. Selain membuat pengendara nyaman, atribut kelengkapan berkendara tadi meminimalisir risiko benturan atau gesekan jika terjadi kecelakaan. Khusus penggunaan helm, setidaknya gunakanlah helm half face yakni helm yang melindungi separuh wajah kita. Dalam penggunaannya, jangan lupa mengaitkan tali helm secara pas hingga berbunyi klik.
  4. Periksa kondisi kendaraan. Biasakan memeriksa kondisi kendaraan sebelum berkendara. Beberapa bagian penting adalah kondisi rem, kondisi ban, spion, bahan bakar, lampu depan, hingga lampu sign. Jika salah satu dari item tadi dalam tidak bagus, misalnya, rem blong atau ban kempes, niscaya ancaman menghadapi kecelakaan lebih besar lagi.
  5. Ketika berkendara, perhatikan isyarat-isyarat penting. Ketika berbelok, baik ke kanan maupun ke kiri, upayakan memberi isyarat lampu sign. Berbelok secara tiba-tiba tanpa isyarat membuka peluang tabrak belakang.
  6. Patuhi rambu lalulintas (lalin). Aturan lalin bukan untuk dilanggar. Hal sepele, ketika berhenti di lampu merah, usahakan tetap di belakang garis putih sebelum zebra cross. Selain itu, hindari perilaku menerabas lampu merah.
  7. Terkait kepatuhan pada rambu dan marka jalan, upayakan agar tidak memaksakan diri menaiki trotoar ketika kondisi lalulintas sedang macet total.
  8. Dari keseluruhan tips tersebut, bikers harus menanggalkan sikap egois dan temperamental dalam berkendara. Tidak perlu terpancing untuk berperilaku ugal-ugalan atau memacu kendaraan di atas kecepatan rata-rata, misalnya hingga 90 kilometer per jam (kpj). Emosi yang tidak terkendali berbahaya terhadap kemampuan menganalisis medan jalan.

Tips di atas berporos pada satu prinsip berkendara yakni bersahabat, santun di jalan. Dengan kunci disiplin. Alangkah indahnya jika setiap pengguna jalan saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing pengguna jalan. Kalau tidak dimulai dari saat ini, kapan lagi kita mau tertib. Salam (edo)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan sahabat ke blog ini, Silahkan tinggalkan komentar,kritik dan saran dibawah ini. Untuk menghindari SPAM mohon isi kata verifikasi sebelumnya,trims.

Related Posts with Thumbnails
 
Copyright 2009 Edo Rusyanto's Traffic. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan and Arrange by Ian